Aku mau ngelanjutin materi yang baru aja aku posting mengenai hormon
apa aja yang mempengaruhi proses pembentukan ovum. Sebelum sel telur matang dan siap dibuahi, dibutuhkan serangkaian
proses panjang yang harus ditempuh. Proses inilah yang disebut dengan
oogenesis. Bisa dikatakan, oogenesis adalah tahapan awal dari serangkaian
proses reproduksi pada wanita. Secara umum, oogenesis hampir mirip dengan
spermatogenesis. Simak penjelasan lengkap tentang oogenesis hingga proses
terjadinya ovulasi di bawah ini.
Apa itu Oogenesis?
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) pada wanita
yang terjadi didalam ovarium (induk telur).
Sel telur ( ovum) berasal dari oogonia (oogonium) atau sel induk
telur. Oogonia bersifat diploid yaitu mempunyai 23 pasang kromosom. Oogonium
akan tumbuh menjadi oosit primer, Oosit primer membelah meiosis menjadi 2 sel anak
yang tidak sama ukurannya, yang besar
(normal) disebut oosit sekunder sedangkan yg kecil (kekurangan plasma sel)
disebut polosit primer (badan kutub primer). Pembelahan dari oosit primer menjadi
oosit sekunder dan polosit primer disebut meiosis I. Selanjutnya oosit sekunder
membelah meiosis II, menghasilkan ootid dan polosit sekunder II, sedangkan
polosit primer menjadi dua polosit sekunder. Jadi satu oogonium menghasilkan
sebuah ootid yg akan tumbuh menjadiovum dan tiga buah polosit sekunder. Hormon
yg memacu proses pertumbuhan ovum adalah FSH yg dihasilkan oleh hipofisis. FSH
memacu aktivitas folikel ovarium agar sel telur masak dan memproduksi hormon
estrogen, terbentuknya estrogen akan menghambat produksi FSH oleh hipofisis.
Terhentinya produksi FSH menyebabkan hipofisis memproduksi LH yang akan
merangsang ovum keluar dari folikel. Proses pelepasan sel telur yg telah matang
dari folikel disebut ovulasi.Dalam ovulasi hanya ada satu Sel telur yg
dilepaskan, Folikel kosong yang ditinggalkan ovum akan dipacu oleh LH menjadi
korpus luteun (badan berwarna kuning). Korpus
luteum akan menghasilkan estrogen dan progresteron. Progresteron
akan menghambat produksi LH oleh hipofisis yang memungkinkan tertahannya korpus
luteum. Progresteron yang dihasilkan korpus
luteum akan mempengaruhi perubahan pada
dinding rahim.
Itulah penjelasan singkatnya, semoga bermanfaat ya😊😊
Itulah penjelasan singkatnya, semoga bermanfaat ya😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar