Aku mau ngelanjutin materi yang baru aja aku posting mengenai hormon apa aja yang mempengaruhi proses pembentukan spermatozoa. Kali ini kita akan membahas mengenai proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Selamat membaca teman-teman...
Semoga bermanfaat, jangan lupa komen ya^^
Sperma dan air mani adalah dua substansi atau zat yang berbeda. Sel sperma merupakan bagian dari air mani. Biasanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sementara itu, air mani adalah cairan berwarna keputihan dan kental yang dikeluarkan oleh penis. Sperma di dalam air mani inilah yang nantinya akan bertemu dengan sel telur (ovum) untuk kemudian membentuk zigot, cikal bakal janin. Sebelum menjadi sel sperma yang siap membuahi sel telur, sperma membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproduksi oleh testis. Proses pembentukan sel sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis.
SPERMATOGENESIS
Sperma dan air mani adalah dua substansi atau zat yang berbeda. Sel sperma merupakan bagian dari air mani. Biasanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sementara itu, air mani adalah cairan berwarna keputihan dan kental yang dikeluarkan oleh penis. Sperma di dalam air mani inilah yang nantinya akan bertemu dengan sel telur (ovum) untuk kemudian membentuk zigot, cikal bakal janin. Sebelum menjadi sel sperma yang siap membuahi sel telur, sperma membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproduksi oleh testis. Proses pembentukan sel sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis.
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel
sperma di dalam testis pria. Spermatogenesis sendiri berasal dari kata
‘spermato’ yang memiliki arti benih, dan ‘genesis’ yang berarti pembelahan.
Sel sperma diproduksi pada tubulus seminiferus
di dalam testis. Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang tersebar secara
acak, yang disebut sel sertoli. Sel ini berfungsi untuk memberikan makanan
untuk sel sperma yang belum matang. Ketika sel sperma telah matang
(spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma) memperbanyak diri dengan
cara mitosis dan meiosis.
Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah
menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya, spermatosit primer
membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama.
Melalui tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri lagi menjadi
empat spermatid yang sama bentuk dan ukuran. Spermatid merupakan tahap akhir
sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma yang matang (spermatozoa) dan siap
dikeluarkan bersama dengan air mani ketika seorang pria mengalami ejakulasi.
Satu sel benih yang belum matang membutuhkan
waktu hingga 74 hari untuk mencapai kematangan akhir. Selama proses
spermatogenesis, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi setiap hari.
Sayangnya, dari sebanyak itu, hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang
berhasil matang dengan sempurna pada proses akhir
SEL SPERMA
Sperma yang
sudah matang memiliki kepala yang berbentuk lonjong dan datar serta ekor yang
bergelombang. Sperma tidak bisa dilihat dengan mata telanjang karena sel ini
berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 0,05 milimeter terhitung dari kepala
hingga ekor.
Bagian kepala
sperma memiliki kromosom dan juga memiliki struktur badan yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang keduanya berfungsi
untuk menembus lapisan sel telur. Di bagian tengah akrosom terdapat mitokondria
kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor sperma.